Top Navigation Example 3.0

Pohon Nam Nam

Pohon Nam Nam

Pohon Nam Nam

user image tanaman 2021-11-02 15:22:50

Pohon Nam Nam 


Pohon namnam ditanam orang sebagai tanaman penghias halaman atau untuk diambil buahnya. Buah yang masak berasa asam manis segar, dimakan langsung atau sebagai ...

Hasil gambar untuk pohon nam nam

Nama ilmiah: Cynometra cauliflora


Namnam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Namnam
Cynometra cauliflora Blanco1.213.png
Lukisan profil dari Blanco
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Magnoliopsida

Ordo:

Fabales

Famili:

Fabaceae

Subfamili:

Caesalpinioideae

Bangsa:

Detarieae

Genus:

Cynometra


L.

Spesies:

C. cauliflora

Nama binomial
Cynometra cauliflora

L.[1]

Namnam atau anjing-anjing atau sawo pancukan adalah nama sejenis pohon buah dari suku polong-polongan (Leguminosae alias Fabaceae). Pohon berbuah masam ini dikenal pula dengan beberapa nama lain seperti namu-namu (Man.), namo-namo (Ternate), namet (Hal.), namute, lamute, lamuta, klamute (beberapa bahasa di Maluku tengah). Juga Puki Anjing (Mal.), pukih (Sd.), kopi anjing (Sd., Jw.), puci anggi (Bima), puti anjeng (Mak).[2][3]

Nama ilmiahnya adalah Cynometra cauliflora, merujuk pada bunga dan buahnya yang muncul di batang (cauliflory).

Pemerian botanis[sunting | sunting sumber]

Perdu, tinggi lk. 2 meter

Perdu atau pohon kecil, tinggi antara 3-15 m. Batang berbonggol-bonggol, dengan kulit batang yang halus berbintil, kecoklatan atau abu-abu. Bertajuk agak rapat, dengan ranting yang berkelak-kelok zigzag.

Daun majemuk dengan sepasang anak daun, bertangkai 2-8 mm. Anak daun lonjong sampai bundar telur miring tidak simetris, 5,5-16,5 x 1,5-5,5 cm, hampir tak bertangkai, seperti jangat, menggantung, hijau tua berkilap. Daun muda berwarna putih atau merah jambu terang, menggantung lemas serupa saputangan.

Karangan bunga berupa tandan kecil dengan deretan daun pelindung, 4-5 tandan berjejal pada tonjolan-tonjolan yang muncul di batang, hingga dekat ke tanah. Bunga kecil-kecil; kelopaknya berwarna merah jambu pucat atau putih, berbagi dalam menjadi 4, panjang taju kelopak 2-4 mm; mahkota bentuk lanset, putih, 5 helai, panjang 3–4 mm. Benang sari lepas-lepas, 8-10 helai; tangkai putik lk. 5–6 mm.

Buah polong berdaging tebal, berbentuk ginjal keriput berujung meruncing, 3-9 x 2-6 x 1–4 cm, bergantungan di batang, coklat bersisik ketika muda dan kehijauan atau kekuningan apabila masak, masam sampai masam manis. Berbiji sebutir, berbentuk ginjal pipih, 3-6 x 2–4 cm.[2][4]

Kegunaan[sunting | sunting sumber]

Daun yang muda berwarna merah

Pohon namnam ditanam orang sebagai tanaman penghias halaman atau untuk diambil buahnya. Buah yang masak berasa asam manis segar, dimakan langsung atau sebagai bahan rujakasinan, dan manisan. Dapat pula dijadikan campuran sambal.

Kayunya padat dan berwarna pucat, akan tetapi tak banyak gunanya. Kayu yang keras pada bagian tertentu ini kerap dibuat menjadi gasing.[2][3]

Asal usul dan penyebaran[sunting | sunting sumber]

Asal-usulnya tak begitu jelas, tetapi diperkirakan dari wilayah Malesia timur. Namnam diketahui dipelihara orang di IndiaAsia Tenggara dan Kepulauan Nusantara. Namun menurut keterangan dari LIPI, namnam terdapat dari India, Malaya hingga Indonesia. Ditanam pula di daerah-daerah lain di Asia Tenggara. ki Di Sulawesi, dikenal dua jenis namnam yang ditanam orang yang rasanya itu terdiri atas dua rasa, manis dan asam. Akan tetapi, pembudidayaan varietas namnam belum mendapat perhatian. Sekarang, mulai jarang ditemui.[5]

Galeri gambar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Linnaeus, C. 1753. Sp. Pl. 1: 382.
  2. Lompat ke:a b c Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 172-174.
  3. Lompat ke:a b Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 2. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 897.
  4. ^ Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 223.
  5. ^ Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Sayur-Sayuran6JakartaLIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka. hlm. 95. OCLC 66307472.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Cynometra cauliflora.

-

view -
comments -
like -