Bambu siam atau bambu bangkok (Thyrsostachys siamensis), adalah sejenis bambu hias yang kerap ditanam sebagai pagar halaman atau tepi jalan. Bambu yang berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara ini sering pula secara salah kaprah disebut bambu jepang. Dalam bahasa Inggris ia dikenal sebagai Thai bamboo, Monastery bamboo, Umbrella bamboo, Thai umbrella bamboo, dan Umbrella-handle bamboo.
Bambu siam menyebar secara alami di wilayah Asia tropis dan ugahari: Burma, Thailand, dan Tiongkok selatan (Yunnan).
Karena kegunaannya, bambu ini kemudian dibawa dan ditanam di berbagai negara di wilayah tropis, terutama sebagai bambu hias dan penghalang angin.[5]Di tempat asalnya, habitat bambu ini adalah hutan-hutan semi-selalu-hijau atau yang lebih kering, di atas tanah-tanah miskin hara. Di Thailand, ia ditemukan di hutan-hutan luruh-daun campuran dan hutan-hutan jati, pada ketinggian 300–400 m dpl. dan curah hujan antara 800-1.000 mm per tahun. Bambu siam dapat tumbuh pada pelbagai jenis tanah asalkan tidak tergenang air.
Sekilas, penampilannya mirip bambu jepang. Di negeri asalnya, Thailan, rebung bambu siam biasa digunakan sebagai sayuran.
Rumpun bambunya amat padat, dengan daun berukuran kecil-kecil tetapi lebat. Dengan performa seperti ini, Anda dapat membentuknya sesuai dengan selera. Biasanya, tajuk melebar seperti payung.
Batangnya berwarna hijau keputihan, ramping, dan tegak. Bambu siam banyak ditanam di sisi dinding, baik berderet atau berkelompok. Penanaman di sisi dinding dapat mengurangi kekakuan dinding sebuah gedung/bangunan.
Selain itu bambu siam juga dapat berfungsi sebagai penghalang angin dan peredam suara. Tinggi batangnya 7-12 m, diameter 2-7 cm, dan panjang ruas sekitar 15 cm. Percabangan muncul pada buku bagian atas, serta diselimuti miang berwarna putih.
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bambu_siam