Bagi sebagian orang istilah roof garden belumlah familiar. Roof garden dapat diartikan sebagai taman yang berada di atas atap suatu bangunan atau gedung. Roof garden bukanlah teknologi baru, jenis taman ini telah ada sejak Mesopotamia kuno pada abad ke 4 sebelum Masehi. Penduduk menanam pohon dan semak pada teras-teras rumah mereka, yang paling terkenal adalah Taman Gantung Babylonia dimana tanaman tumbuh di atas teras dan balkon istana.
Di Indonesia khususnya di Kota Jakarta, roof garden sebenarnya sudah cukup lama ada namun belum menjadi suatu hal yang signifikan. Isu mengenai fenomena pemanasan global telah membawa pengaruh positif bagi perkembangan roof garden. Pengaruh tersebut telah merubah pandangan ilmu arsitektural terhadap fungsi suatu bangunan yang akhirnya disadari bahwa bangunan dan gedung merupakan salah satu pengkonsumsi energi terbesar selain transportasi dan industri. Kesadaran tersebut membuat para arsitek dan praktisi sepakat untuk menjadikan suatu bangunan atau gedung sebagai bangunan yang ramah lingkungan atau dikenal dengan istilah green building. Beberapa developer telah menjadikan isu green and nature sebagai promosi untuk menarik minat para konsumen. Sekarang dapat dilihat beberapa bangunan baik kantor, rumah maupun apartemen yang dilengkapi dengan roof garden yang hijau dan indah.
Mengapa roof garden menjadi suatu yang penting terutama di daerah perkotaan? Jawaban sederhananya adalah karena sangatlah sulit untuk mendapatkan lahan yang bisa dijadikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Lahan-lahan di kota besar dari sisi ekonomi sangatlah tinggi nilainya, sehingga akan benar-benar dimanfaatkan untuk suatu hal yang bersifat komersial. Jumlah penduduk yang banyak juga memaksa lahan-lahan harus dijadikan sebagai area pemukiman yang kembali mengurangi jatah bagi RTH. Jawaban lainnya bahwa roof garden dapat dibuat oleh seluruh lapisan masyarakat baik perorangan dalam skala rumah maupun developer dalam skala yang lebih luas dan juga oleh pemerintah kota. Selain hal yang paling mendasar tersebut, cukup banyak manfaat lain dari roof garden yang perlu untuk diketahui, manfaat roof garden menurut International Green Roof Association (IGRA) antara lain adalah :
1. Meningkatkan daya tahan atap/ bagian atas bangunan
Daya tahan atap untuk atap datar/dak yang tidak menggunakan roof garden berkisar antara 15 sampai dengan 25 tahun. Hal tersebut dikarenakan tekanan fisik, kimia dan biologi pada permukaan atap setiap tahunnya. Perbedaan suhu, radiasi ultraviolet, rasio ozone yang tinggi serta hujan telah mempercepat proses kerusakan atap. Kerusakan atap dapat berupa pengelupasan, pengerutan, keretakan dan kebocoran. Roof garden dapat memberikan perlindungan pada atap dari tekanan-tekanan tersebut sehingga atap lebih awet dan tahan lama.
2. Mengurangi kebisingan
Bagi anda yang tinggal ataupun berkantor di daerah yang bising seperti di bandara, tepi jalan raya atau kawasan industri, roof garden sangatlah bermanfaat untuk menjaga anda tetap nyaman di dalam rumah atau kantor. Roof garden dapat mengurangi pantulan suara sampai dengan 3 db dan meredam suara sampai dengan 8 db. Lapisan vegetasi dapat secara efektif meredam gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh transmisi.
3. Penurun suhu udara
Iklim mikro yang tercipta oleh vegetasi yang ada pada roof garden dapat menurunkan suhu dan memberikan hawa sejuk pada ruang-ruang di dalam gedung sehingga dapat mengurangi penggunaan AC dan menghemat energi.
4. Ruang yang berguna
Roof garden menawarkan bebagai fungsi dan kegunaan. Roof garden dapat dijadikan sebagai taman, area berkebun, cafe, maupun area olah raga yang sangat menyenangkan bila dirancang dengan baik sesuai dengan tujuan penggunaannya. Pemilik gedung dapat menghemat biaya untuk membeli lahan tambahan karena dapat memanfaatkan lahan atap dengan berbagai kemungkinan fungsi penggunaan. Pemandangan yang indah, udara yang bersih dan juga privasi merupakan manfaat yang tak ternilai harganya bagi penghuni sekaligus juga bagi pemilik gedung. Dengan kata lain roof garden dapat dijadikan alternatif menciptakan area rekreasi yang aksesibel bagi warga kota karena memang letaknya di dalam kota itu sendiri.
5. Habitat alami bagi hewan dan tumbuhan
Atap yang bervegetasi dapat menggantikan kehilangan area hijau di daerah perkotaan yang merupakan habitat bagi hewan dan tumbuhah. Keanekaragaman hayati yang dapat terbentuk dari roof garden antara lain adalah lebah, kupu-kupu dan kumbang serta berbagai jenis serangga lainnya. Tidak tertutup beberapa jenis burung juga akan singgah ke taman anda.
6. Area Resapan Air
Roof garden dapat dijadikan sebagai alat untuk mencegah bahaya banjir, kemampuan tersebut tergantung dari sistem roof garden dan kedalaman media tanam. Roof garden dapat mengurangi air hujan antara 50 sampai dengan 90%. Sebagian besar air akan mengalami siklus air melalui proses transpirasi dan evaporasi oleh tumbuhan. Dengan green roof air hujan di ubah menjadi uap ke udara melalui proses transpirasi dan evaporasi dan kelebihannya tetap akan di simpan oleh media tanam untuk sementara waktu. Hal tersebut dapat mengurangi tekanan dari sistem pembuangan air melalui pipa pembuangan dalam tanah. Sebagai hasilnya pemilik gedung dapat memperkecil dimensi bahkan mengurangi penggunaan sistem pembuangan air melalui pipa pembuangan dan selokan. Kombinasi antara roof garden dengan sistem pengelolaan air hujan modern contohnya tanki penyimpan air dan sumur resapan) dapat mengalirkan air hujan secara keseluruhan ke area di bawah gedung. Sungguh suatu hal yang akan sangat bermanfaat bagi Kota Jakarta apabila setiap gedung dapat menjadi area resapan air, sehingga sedikit air yang perlu dialirkan ke selokan dan sungai.
7. Mengurangi efek pulau bahang “ urban heat island effect”
Bangunan, industri, perumahan dan transportasi telah menyembabkan peningkatan suhu daerah perkotaan. Perbedaan suhu antara kota dan daerah pinngir kota dikenal dengan istilah efek pulau bahang atau heat island effect. Pada musim panas perbedaan bisa mencapai 10° C dan hal tersebut sangatlah tidak sehat dan tidak nyaman bagi kehidupan warga kota. Keberadaan roof garden sebagai AC alami dapat mengurangi efek tersebut melalui proses transpirasi yang dapat melembabkan udara yang kering.
8. Mengurangi debu dan asap
Polusi udara di daerah perkotaan dapatlah menyebabkan efek serius bagi kesehatan warga kota khususnya Nitrogen oksida, Karbon Monoksida, gas berbahaya lainnya dapat menciptakan partikel berbahaya di udara bebas. Tanaman dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas udara. 1 m2 roof garden dapat menyaring 0.2 Kg debu aerosol dan partikel asap setiap tahunnya. Sebagai tambahan nitrat dan bahan berbahaya lainnya di udara dan dari air hujan dapat diendapkan pada media tanam dari roof garden.
9. Mempercantik wajah kota
Secara visual, roof garden dapat meningkatkan kualitas hidup dari warga kota. Kota yang monoton dengan bangunan gedung masif berwarna abu-abu dan suram, dapat diubah secara menakjubkan dengan adanya roof garden yang cantik yang dihiasi oleh tanaman berbunga dan pepohonan yang hijau dan rindang.
Begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh dari roof garden, sehingga alangkah baiknya jika teknologi ini dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan oleh seluruh warga kota. Berkaitan dengan aplikasi atau pembuatan roof garden tentulah memerlukan persyaratan konstruksi sehingga didapat roof garden yang tidak hanya indah namun juga aman baik bagi pengguna maupun bagi konstruksi bangunan di bawahnya. Syarat-syarat konstruksi bagi roof garden sebagaimana dijelaskan dalam buku Time Saver Standard for Landscape Architect adalah sebagai berikut :
1. Perlindungan yang baik pada atap dan struktur
Desain atau rancangan atap yang baik haruslah dibuat dari sejak awal pembuatan suatu gedung atau bangunan lainnya. Hal ini menjadi tanggung jawab dari seorang arsitek untuk merancang atap menjadi tahan air, melindungi sistem penahan air tersebut dari kerusakan mekanis dan mengisolasi atap untuk konservasi energi.
1.1. Kapasitas beban yang dapat ditopang oleh atap
Roof garden yang akan dibuat agar tidak melebihi kapasitas dari daya penahan beban yang dimiliki oleh atap. Hal tersebut memerlukan teknik-teknik perhitungan struktur yang baik dan cermat.
1.2. Daya tahan terhadap air
Faktor penting lainnya dalam mendesain roof garden adalah menempatkan lapisan penahan air dan pelindung untuk melawan rembesan air. Lapisan ini dibuat miring untuk mengalirkan air sebagai sistem drainase permukaan. Pada tahap ini kontrol kualitas dan rangkaian tes oleh arsitek bangunan adalah hal yang penting untuk memastikan integritas dari atap dan mecegah biaya perbaikan jika terjadi kebocoran saat pekerjaan lanskap selesai dilaksanakan. Walaupun membran/lapisan tahan air dapat memiliki jangka waktu penggunaan yang sama dengan umur gedung, namun apabila terjadi satu kebocoran saja akan menyebabkan seluruh taman pada atap harus dibongkar untuk menemukan kebocoran tersebut. Meskipun awalnya kebocoran hanyalah lubang yang kecil, namun dapat menciptakan bukaan-bukaan air yang dapat dipenetrasi oleh akar tanaman dalam waktu yang lama akar tanaman akan membesar dan mengakibatkan bertambahnya kerusakan yang terjadi.
2. Sistem Drainase yang baik dan aman
Cara yang baik dalam mendesain sistem drainase pada roof garden adalah dengan penggunaan sistem bersama antara drainase pada bagian bawah bangunan. Tidak perlu menambah sistem drainase, terkecuali hal tersebut diperlukan. Drainase pada roof garden dimaksudkan untuk dapat mengumpulkan air pada permukaan maupun sub permukaan. Untuk mencegah media tanah masuk dan menyumbat drainase, media tanam harus dilapisi oleh lapisan penyaring (filter blanket) yang terbuat dari woven ataupun nonwoven polypropylene fabric. Penting untuk diperhatikan bahwa media tanam tidak boleh mengandung endapan lumpur yang dapat menyumbat filter blanket dan menutup saluran drainase. Setiap saluran dan pipa drainase yang ada di lapisan bawah roof garden haruslah tercatat dengan baik dalam as built plan dari rencana roof garden. Hal ini penting untuk memudahkan kontrol dan pengecekan apabila terjadi kerusakan serta memudahkan pemeliharaan.
3. Media tanam yang ringan
Media tanam yang baik untuk roof garden adalah bahan yang ringan, memiliki kemampuan dalam menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan tanaman dan memiliki struktur yang tetap namun tetap mudah untuk dialiri air(drainase). Campuran tanah, pasir dan kerikil serta pupuk cukup baik untuk menjadi media tanam. Alangkah lebih baik jika formulasi media tanam yang akan dibuat di uji di laboratorium untuk menentukan defisiensi tanah dan merekomendasikan mineral-mineral yang dibutuhkan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang maksimal. Cara yang paling umum digunakan untuk mengurangi kelebihan berat media tanam adalah dengan mengganti sebagian media dengan styrofoam berbentuk blok.
4. Adaptasi terhadap cuaca
4.1. Iklim
Sistem drainase pada roof garden haruslah di desain untuk dapat mengikuti perubahan musim, misalnya curah hujan terbesar yang terjadi pada musim hujan harus diprediksi dari awal sehingga pipa-pipa drainase tetap dapat menampung kelebihan air tersebut
4.2. Angin
Tanaman yang tinggi serta struktur yang vertikal seperti pagar, dinding dan lampu taman haruslah didesain agar tahan terhadap terpaan angin yang kencang terutama di atas gedung-gedung yang tinggi. Pemilihan jenis tanaman juga penting karena angin memberi pengaruh kekeringan pada material tanaman dan juga media tanah karena evaporasi yang tinggi.
4.3. Sinar Matahari dan naungan
Tanaman harus dipilih yang dapat tumbuh dengan sinar matahari maupun dengan naungan. Daerah dengan sinar matahari berlebih memerlukan air lebih banyak dikarenakan evaporasi yang tinggi. Pembuatan naungan yang alami dan buatan dapat menjadi solusi untuk mengurangi kehilangan air.
5. Penyiraman
Penyiraman pada roof garden sangatlah penting untuk membantu supply air yang minim dari media tanam dan juga drainase air yang baik. Penyiraman dimaksudkan untuk mencegah kekeringan pada media tanaman dan kerusakan bahkan kematian pada tanaman. Pada roof garden yang cukup luas sebaiknya penyiraman dilakukan dengan sprinkler bawah tanah atau sistem penyiraman dengan kontrol otomatis. Sistem ini dapat dibuat dari pipa plastik dan bahan yang sesuai dengan kondisi atap, tahan lama, ringan dan mudah pemasangan maupun penggunaannya.
6. Pemilihan hard material
Hard material seperti dinding penahan air, pergola, pagar dan lain-lain haruslah dari materi yang ringan dan kuat. Alumunium ringan, beton ringan dapat digunakan untuk melengkapi taman anda sehingga fungsional namun tetap aman
7. Metode pemasangan
Pemasangan semua materi roof garden haruslah hati-hati agar tidak merusak lapisan membran tahan air maupun konstruksi bangunan, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan arsitek dan ahli bangunan dalam pemasangan setiap elemen roof garden.
8. Pembuatan kolam dan air mancur
Elemen air dapat memperindah taman dan memberi kesejukan bagi penggunanya. Hal yang tentu saja harus diperhatikan dalam membuat kolam di roof garden adalah sebaiknya kolam didesain dan dibangun sejak awal bangunan dirancang, untuk dapat mendapatkan konstruksi kolam yang baik dan mencegah kebocoran. Berat air juga harus diperhitungkan apakah mampu ditopang oleh struktur bangunan. Untuk mendapatkan ilusi kolam yang dalam adalah dengan mengecat atau menggunakan bahan yang berwarna gelap (hitam dan abu-abu) pada dasar kolam. Efek yang baik dapat diciptakan pada kedalaman 100 s/d 400 mm
9. Suplai listrik
Arus listrik standar 110 sampai 120 volt ac sudah cukup untuk kebutuhan roof garden seperti pencahayaan, memasak, barbecue, air mancur dan juga mesin kontrol penyiraman. Untuk kebutuhan outdoor heater, mesin cuci, pompa air mancur sewaktu-waktu membutuhkan arus listrik 220 volt ac. Sebaiknya seluruh jaringan dan alat listrik telah direkomendasikan oleh ahli kelistrikan
10. Ketersediaan air
Air harus tersedia untuk kebutuhan penyiraman tanaman, kolam ornamental, membersihkan permukaan atap, dan juga perlindungan terhadap kemungkinan kebakaran.
11. Kenyamanan dan keamanan
Dikarenakan lokasinya berada di atas gedung yang umumnya tinggi maka, desain haruslah memperhatikan keamanan pengguna. Batas terluar dari roof garden tidak boleh sampai ke ujung atap melainkan diberi jarak 2-3 m. Batas terluar roof garden juga harus diberi railing/pagar yang kuat dan cukup ketinggiannya baik untuk orang dewasa, anak-anak maupun hewan peliharaan
12. Pemeliharaan
Pemeliharaan dari roof garden meliputi kegiatan penyiraman, pemupukan, pemangkasan pohon dan tanaman hias, penanaman ulang dan pengecekan serta perbaikan utilitas-utilitas yang ada di dalamnya
Melihat manfaat roof garden yang begitu besar bagi peningkatan kualitas lingkungan perkotaan, maka seluruh lapisan masyarakat diharapkan terus dapat mendukung berkembangnya pembangunan roof garden dan dapat terus mengembangkan teknologi-teknologi dan desain-desain baru sehingga pembuatan roof garden dapat semakin mudah untuk diterapkan. Dengan semakin meningkatnya partisipasi masyarakat untuk bersama menanam tanaman dan menghijaukan lingkungannya maka diharapkan wacana go green Jakarta akan dapat benar-benar diwujudkan dan Jakarta dapat menjadi kota yang hijau, indah dan nyaman bagi warganya.
References :
https://en.wikipedia.org/wiki/Main_Page
https://www.igra-world.com/benefits/index.php
C.W. Harris and N.T. Dines. 1988. Time Saver Standards for Landscape Architecture.McGraw-Hill. United States of America
Penulis : Rika Anggraini SP