Albasia atau yang biasanya dikenal dengan nama kayu sengon merupakan salah satu jenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon yang biasanya digunakan sebagai peneduh dan penghasil kayu ini tersebar alami di berbagai negara, khususnya Indonesia.
sumber: https://www.google.com/amp/s/courtina.id/kayu-albasia/amp/
Pohon sengon mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, meskipun keawetan dan kekuatan dari kayunya rendah. Tanaman ini termasuk ke produk HTI (Hutan Tanaman Industri) dengan kelas kuat IV-V. Kemampuan adaptasi dari tumbuhan ini cukup baik. Tanaman ini dapat tumbuh berbagai kondisi tanah, dan juga tanaman ini mudah cepat tumbuh. Karena dua hal tersebut tanaman ini mudah ditemukan di pinggir jalan. Kayu pohon sengon dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furniture atau perabotan rumah tangga. Dalam dunia konstruksi, penggunaan kayu tanaman ini juga mengalami peningkatan yang baik. Masa tebang dari pohon ini juga pendek, yaitu sekitar 5–7 tahun, dan pengelolaannya cenderung gampang. Tanaman ini juga mempunyai dampak ganda, yaitu sebagai tanaman konservasi dan tumbuhan produksi. Karena tumbuhan ini mempunyai akar tunggang yang mampu kuat tumbuh ke dalam, dan rambut akar pada tanaman ini bisa menyimpan zat nitrogen, sehingga tanah disekitarnya menjadi subur. Di Indonesia, sengon dikenal dengan beberapa nama, seperti sengon laut (Jawa), jeungjing (Sunda), tedehu pute (Sulawesi), sika (Maluku), dan bae/wahagon (Papua).
Tulisan ini diambil dari sumber: https://lindungihutan.com/blog/pohon-sengon/
Copyright LindungiHutan.com